KAJIAN UMKM DAN EKRAF SEBAGAI BAHAN RUJUKAN PEMERINTAH DALAM MENETAPKAN KEBIJAKAN

SHARE

Pangkalpinang, Bappeda, 25/11/22- Bidang Litbang mengadakan Focus Group Discussion (FGD) I dengan dua kajian sekaligus, yaitu Kajian Strategis Pengembangan Koperasi dan UMKM bagi Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi Daerah dan Pengkajian Aktual Peluang dan Pengembangan Ekonomi Kreatif yang kali ini diselenggarakan di Rumah Dinas Walikota Pangkalpinang pada Kamis (24/11).

Dua kajian ini menghadirkan beberapa narasumber terpercaya yang memberikan paparannya untuk kemajuan Kota Pangkalpinang.

Untuk kajian pertama terkait tentang UMKM dipimpin langsung oleh Kepala Bappeda dan Litbang Kota Pangkalpinang, M. Belly Jawari,S.T.,M.Si. yang menyatakan bahwa kajian ini terlaksana setelah diadakan survey langsung ke 100 pelaku UMKM dengan cara mengisi kuesioner langsung.

"Kajian ini dimaksudkan untuk mengetahui potensi dan permasalahan apa saja yang dihadapi para pelaku UMKM,” ujarnya.

Disisi lain, Assistant Professor Faculty of Economy and Business Universitas Indonesia, Permata Wulandari,Ph.D menjelaskan bahwa figure usaha di Indonesia terbanyak ada di usaha mikro (UMKM) sebesar 63.955.369 unit usaha.

Selain menghadirkan narasumber dari Universitas Indonesia Jakarta, kajian ini juga menghadirkan narasumber dari Universitas Bangka Belitung.

Dian Prihardini Wibawa,S.E.M.M. selaku dosen UBB mengharapkan bahwa penelitian ini dapat berkontribusi riil terhadap pembuat kebijakan di Kota Pangkalpinang.

Setelah kajian dari bidang akademisi, juga menghadirkan bidang perbankan, yaitu Manager Fungsi Pengembangan UMKM, Keuangan Inklusif dan Pengembangan ekonomi syariah (Eksyar) Bank Indonesia, Irmika NH menjelaskan permasalahan UMKM karena terbatasnya akses pembiayaan, kesiapan digital, dan akses pemasaran.

Selanjutnya dilanjutkan dengan kajian Ekonomi Kreatif (Ekraf) yang juga dipimpin langsung oleh Kepala Bappeda dan Litbang Kota Pangkalpinang Belly.

Narasumber pertama dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Dr.Drs.Herie Saksono,M.Si. memaparkan tentang Ekraf Digitalisasi, Kolaborasi, Sinergi Inovasi & Kewirausahaan untuk Globalisasi Ekonomi Kreatif Kota Pangkalpinang.

Herie memberikan saran agar Kota Pangkalpinang memiliki Creative Hub (C-Hub) dan klinik kesehatan UMKM Ekraf (clinical & mentoring).

Dilanjutkan oleh Narasumber dari Universitas Bangka Belitung, Ryand Daddy Setyawan,M.B.A. dan Karmawan,S.E.,M.Sc memaparkan kajian peluang dan pengembangan serta strategi ekonomi kreatif berdasarkan hasil survey di lapangan.

Terakhir, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pangkalpinang, Ahmad Thamrin menjelaskan bahwa inti dari seluruh kajian bertujuan untuk meningkatkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Kota Pangkalpinang. (Dicha)