FGD TERAKHIR TAHUN 2022 TERKAIT EKONOMI KREATIF

SHARE

Pangkalpinang, Bappeda, 8/12/22- Bidang Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Bappeda dan Litbang Kota Pangkalpinang mengadakan FGD II Pengkajian Aktual Peluang dan Pengembangan Ekonomi Kreatif yang kali ini diselenggarakan di Ruang Rapat Bappeda dan Litbang pada Kamis (8/12/2022).

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah Kota Pangkalpinang, M. Belly Jawari, ST, M.Si dalam sambutannya menjelaskan bahwa kajian ini merupakan kajian terakhir mengenai Ekraf.

"Sebelumnya, diadakan pra FGD dan kajian lainnya, guna menerima masukan dan saran dari perangkat daerah. Karena untuk Tahun 2022 ini, Bappeda memprioritaskan kajian di bidang perekonomian seperti UMKM dan Ekraf,” kata Belly.

Narasumber pertama, Ratna Purnamasari,S.E atau yang lebih dikenal dengan julukan Bunda Tudung Saji (BTS) mengatakan bahwa Ekraf berbasis budaya lokal adalah ekonomi yang dapat mengandalkan kreatifitas masyarakat dengan memanfaatkan potensi budaya lokal sekitar yang ada untuk dimanfaatkan dan dijadikan sebagai modal dapat memperoleh keuntungan.

"Contohnya, kain tenun tradisional Bangka Belitung yang bisa dibuat menjadi kerajinan songket, namun motifnya adalah tenun ikat," jelasnya.

Berbeda halnya yang diulas oleh Kabid Ekraf Dinas Pariwisata Kota Pangkalpinang, Susi Erawati,S.E.,M.M, bahwasanya saat ini terdapat 574 pelaku usaha kuliner dan komunitas kuliner berjumlah 7 komunitas.

 "2 komunitas sedang proses legalitas yang menjadi bimbingan dari Dinas Pariwisata Kota Pangkalpinang. Dan pelaku Ekraf yang ingin bergabung di bawah naungan Dinas Pariwisata harus memiliki izin usaha,” imbuhnya.

Hadir juga narasumber UBB yang memberikan paparan berdasarkan sisi bidang akademis, yaitu Karmawan,S.E.,M.Sc  dan Ryand Daddy Setyawan,M.B.A. 

"Solusi yang diperlukan sebagai arah kebijakan ekonomi kreatif Kota Pangkalpinang, diantaranya adalah pendampingan dan support pemerintah,” jelasnya.

Selain mendengarkan paparan, juga dilakukan diskusi bersama oleh tamu undangan yang terkait Ekraf.

Terakhir, Nining K dari Bangka Graffiti mengharapkan kerjasama dengan pemerintah untuk kemajuan usaha kaos miliknya. (Dicha)