BAPPERIDA PANGKAL PINANG GELAR SEMINAR NASIONAL MANDALA EKONOMI BIRU dan QUALITY TOURISM

SHARE

PANGKAL PINANG - Bidang Riset dan Inovasi Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kota Pangkal Pinang menggelar Seminar Nasional Mandala Ekonomi Biru dan Quality Tourism untuk Kota Pangkal Pinang Yang Berkelanjutan dan Berdaya Saing di swiss-belhotel Pangkal Pinang, Selasa (05/11/2024).

Seminar ini dibuka langsung oleh Penjabat (Pj) Walikota Pangkal Pinang Budi Utama, S. STP., M. Si., yang didampingi Kepala Bapperida Kota Pangkal Pinang Yan Rizana, ST., M.S.i.

Kegiatan ini juga dengan menghadirkan narasumber, diantaranya Pengawas Perikanan Madya BPBL Batam, DJ PB Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan Agung Darmono, juga Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Madya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Fatma Indah Murdiyati, S.E.,M.M.

Acara seminar ini juga dengan menghadirkan pemateri antara lain Kepala Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah  Provinsi Kepulauan Bangka Belitung H. Fery Insani, S.E., M.M., Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bangka Belitung  Dr. Devi Valeriani, S.E., M. Si serta Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bangka Belitung         Dr. Darus Altin, S.E., M.M.S.I.

Pj Walikota Pangkal Pinang mengatakan Pangkal Pinang ini merupakan kota yang berada di Pulau Bangka.

"Kami ini pariwisata, barang dan jasa. Jadi, kita fokus pada barang, jasa, perdagangan infrastruktur SDM fisik, dan industri olahan tetapi kami ada wacana yang minoritasnya pertanian, perkebunan, kelautan, perikanan ini tidak bisa kami tinggalkan karena posisinya kami berada di pinggir pantai," katanya.

Budi Utama menjelaskan bahwa penyaluran pupuk itu berdasarkan kuota.

"Kemarin kami sudah memberikan bantuan-bantuan kelautan perikanan. Untuk yang pertanian itu, insya Allah kami akan menyiapkan anggaran berkenaan dengan pupuk," jelasnya.

Pj Walikota Budi Utama meminta kepada pihak Bapperida kota Pangkal Pinang  untuk membuat dulu roadmap karena keterbatasan anggaran. 

"Yang pentingkan datanya dulu. Pertanian di Pangkal Pinang inikan tidak banyak, banyaknya kan di Tuatunu dan Air Itam. Jadi, dengan jumlah pupuk yang didapatkan melalui APBN itu hanya enam bulan," sarannya.

Untuk itu, dia mengharapkan melalui seminar ini, seluruh peserta dapat memberikan yang terbaik untuk Kota Pangkal Pinang. 

"Berikan buah pikir untuk seminar ini dan harus ada action 2025 nanti-2029. Kita harus siap menerima kritik, yang penting semuanya membangun dan kita kerja bareng," harap Budi Utama.

Kepala Bapperida Kota Pangkal Pinang menjelaskan bahwa pihaknya telah menyusun RPJPD Pangkal Pinang Tahun 2025-2045.

"Semuanya Itu lewat koordinasi dengan semua pihak dan ini baru bisa kami OK kan kalau sudah dievaluasi provinsi. Jadi, kita tidak menyusun sendiri dan harus berkoordinasi dengan semua pihak terkait," tutup Yan Rizana.

Usai pemaparan dari Kepala Bapperida Kota Pangkal Pinang dilanjutkan pemaparan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah  Provinsi Kepulauan Bangka Belitung H. Fery Insani yang berjudul Transformasi Ekonomi Bangka Belitung Menuju Pengembangan Ekonomi Biru dan Quality Tourism.

Selanjutnya, pemaparan dari para narasumber yang dihadirkan dalam kegiatan ini dan diakhiri dengan sesi tanya jawab. (BANG)