BAPPEDA SIAPKAN SEMINAR UMKM UNTUK PENINGKATAN PERTUMBUHAN EKONOMI KOTA PANGKALPINANG
Pangkalpinang, Bappeda, 15/6/22. Bidang Litbang menyelenggarakan seminar metode penelitian dan teknik pengumpulan data dalam penyusunan kajian strategis pengembangan koperasi dan UMKM bagi peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah di Ruang rapat Bappeda & Litbang Kota Pangkalpinang, Rapat yang di pimpin oleh Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan, Drs.Suparlan,M.M., dihadiri oleh perwakilan OPD terkait. Hadir juga perwakilan dari Bank BRI, Mandiri dan BTN sebagai perwakilan perbankan, guna memberikan saran dan masukan dari paparan yang disampaikan oleh narasumber dari UBB, Khairiansyah, S.E.M.M. dan Dian Prihardini Wibawa,S.E.M.M. Suparlan menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi di Pangkalpinang diangka 9,27% merupakan suatu perkembangan yang baik dan menjadi penyemangat untuk membangun ekonomi di Kota Pangkalpinang. Tiga sektor yang mempengaruhi perkembangan ekonomi Kota Pangkalpinang yaitu sektor perdagangan, industri pengolahan dan kontruksi, termasuk didalamnya adalah UMKM. Untuk itulah kajian ini dilakukan dalam rangka mendorong UMKM. “Kegiatan hari ini sekaligus sebagai persiapan sebelum survei lapangan untuk memperoleh data- data, metode apa yang digunakan, instrument apa yang diperlukan, yang bisa dianalisis agar bisa memberikan rekomendasi guna menghasilkan hasil yang objektif, lanjut Suparlan.”
Sementara itu, Khairiansyah memaparkan tentang metode penelitian, teknik & jumlah sampel serta kuisioner riset yang dipergunakan untuk kajian ini. Dari paparan tersebut dipergunakan jenis data kualitatif dan juga data kuantitatif dengan sumber data primer dan sekunder, serta kuisioner diperlukan sebagai tambahan kajian. Khairiansyah juga menambahkan UMKM yang sudah berbasis digitalisasi, di satu aspek bisa meningkatkan penjualan, di sisi lain bisa juga tidak. Kondisi real UMKM di Pangkalpinang inilah yang ingin diketahui. Dari perbankan juga menyampaikan data bahwa selama ini UMKM banyak terbantu oleh program peminjaman modal seperti Dana KUR. KUR banyak digunakan para pelaku UMKM karena bunga yang ditawarkan lebih rendah dari jenis kredit lainnya. M. Ali Purnama selaku perwakilan BRI menjelaskan bahwa dana KUR dari pusat dianggarkan sebesar 1 triliun, untuk Pangkalpinang sendiri penyerapan dana yang sudah disalurkan sebesar 184 milyar. Devi Hartanti perwakilan Mandiri juga menambahkan penyaluran KUR dari Mandiri sepanjang tahun 2021 sebesar 157 milyar dan untuk tahun 2022 target KUR wilayah Pangkalpinang sebesar 20 milyar. (Dicha).