BAPPEDA FASILITASI PAPARAN DINAS PARIWISATA MENUJU PANGKALPINANG KOTA KREATIF
Pangkalpinang, Bappeda, 18/5/22. Susi Erawati, S.E.,M.M. Kabid Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Kota Pangkalpinang menyampaikan paparannya mengenai Kota Pangkalpinang untuk diusulkan sebagai Kota Kreatif (Ekraf) Indonesia di ruang rapat Bappeda & Litbang Kota Pangkalpinang. Rapat yang dimoderatori oleh Sub Koordinator Ekonomi dan Pembangunan Bappeda & Litbang Kota Pangkalpinang, Nurwasya, S.Si,M.S. dalam rangka memperoleh masukan OPD – OPD yang terkait dengan ekonomi kreatif Kota Pangkalpinang. Sementara Kepala Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah Kota Pangkalpinang, M. Belly Jawari, ST, M.Si., dalam sambutannya mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Pangkalpinang sangat disuport oleh industri olahan, jumlah UMKM yang cukup besar sebanyak kurang lebih 24.000. Dari jumlah yang banyak tersebut diharapkan bisa menampung pekerja, sehingga berpengaruh dalam perekonomian Pangkalpinang, wacana “kreatif senter” sebagai penyuport PAD, OPD harus bisa bekerja sama dengan pelaku ekonomi kreatif agar bisa menjebatani para pelaku ekonomi kreatif seperti komunitas musik, musisi, komedian, dll, dan bagaimana menyiapkan Kota Pangkalpinang untuk menjadi kota kreatif di Indonesia seperti Bandung.
Dalam sesi paparan, Susi menyampaikan latar belakang dari usulan ini adalah salah satunya untuk meningkatkan pemanfaatan potensi ekonomi dan penanggulangan kemiskinan, yang bertujuan untuk mendorong kolaborasi yang lebih kuat antara pentahelix atau aktor pelaku ekonomi kreatif yang terdiri dari akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah, dan media. Dengan cara mendorong subsektor unggulan menjadi penghela bagi subsektor ekraf lainnya atau sektor lapangan usaha lainnya, manfaat yang diharapkan sebagai penyerapan tenaga kerja, peningkatan PDB Nasional, pembangunan ekonomi kreatif yang berkelanjutan dan terarah. Susi juga menambahkan bahwa 17 subsektor ekonomi kreatif dan komunitas di Pangkalpinang, 3 terbanyak yaitu dibidang kuliner sebanyak 547 pelaku usaha, kriya sebanyak 198 pelaku usaha, fashion sebanyak 124 pelaku usaha. Para OPD dan peserta rapat yang hadir menyepakati untuk mengangkat kain tenun cual untuk sektor kriya, di sektor musik yaitu dambus, kuliner yang akan dicari ciri khasnya yang belum ada di daerah lain untuk di ajukan sebagai ekonomi kreatif Kota Pangkalpinang. (Dicha).