BAPPEDA DAN LITBANG KOTA PANGKALPINANG GELAR FGD KAJIAN STRATEGI PENURUNAN ANGKA PENGANGGURAN, SEKDA
Pangkalpinang – Bidang Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Bappeda dan Litbang Kota Pangkalpinang menggelar Acara Focus Group Discussion (FGD) Laporan Akhir Kajian Strategi Penurunan Angka Pengangguran dan Peningkatan Kesempatan Kerja di Kota Pangkalpinang yang berlangsung di Ruang Rapat Bappeda dan Litbang Kota Pangkalpinang, Selasa (14/11/2023).
Kegiatan ini yang dibuka langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pangkalpinang, Mie Go, S.T., M.Si sekaligus sebagai narasumber dan dilanjutkan dengan sambutan Kepala Bappeda dan Litbang Kota Pangkalpinang, Yan Rizana, S.T., M.Si.
Kepala Bappeda dan Litbang Kota Pangkalpinang, Yan Rizana, S.T., M.Si mengatakan bahwa pihaknya menggelar acara FGD ini digelar agar dapat menjadi pertimbangan bagi Pemerintah Kota Pangkalpinang dalam menurunkan angka pengangguran dan meningkatkan kesempatan kerja di Kota Pangkalpinang.
"Penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor penyebab meningkatnya angka pengangguran di kota Pangkalpinang serta mengetahui dan menganalisis strategi dalam penurunan angka pengangguran dan peningkatan kesempatan kerja di kota Pangkalpinang," katanya.
Menurut Yan Rizana, tingkat Pengangguran Terbuka di Kota Pangkalpinang pada Tahun 2017-2022 lebih tinggi dibandingkan dengan kabupaten lain yang ada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung rata-rata sebesar 5.85 persen setiap tahun.
"Pengangguran adalah kondisi dimana seseorang yang mampu bekerja tetapi tidak memiliki pekerjaan atau tidak sedang bekerja. Hal ini seringkali menjadi masalah serius dalam perekonomian karena pengangguran dapat menyebabkan kemiskinan penurunan produktivitas, dan meningkatkan beban sosial," jelas Yan.
Sementara, Sekda menuturkan bahwa tingkat partisipasi angkatan kerja di Kota Pangkalpinang masih rendah sehingga berdampak pada tingkat kemiskinan serta dampak sosial lainnya.
Begitu juga dengan pengangguran di Kota Pangkalpinang pada usia angkatan kerja sebanyak 6.479 orang, sedangkan angka pengangguran dengan pendidikan tertinggi yang ditamatkan merupakan golongan 2, yaitu Sekolah Menengah Atas sebanyak 2.669 orang dari total pengangguran.
Untuk menekan angka pengguran itu, lanjut Mie Go, Pemerintah Kota Pangkalpinang perlu membangun strategi yang tepat untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan menekan angka pengangguran.
Hal ini selaras dengan kebijakan Pemerintah Pusat, guna menekan Pengangguran di kelompok lulusan SMA/SMK Sederajat yang setiap tahun sebanyak 3,7 juta pelajar lulus SMA/SMK sederajat, namun hanya 1,8 juta yang bisa kuliah.
Maka dari itu, Sekda Mie Go mengharapkan pelaksanaan FGD tersebut mampu menjadi landasan perencanaan dan pembangunan (Renbang) dalam penurunan pengangguran dan peningkatan kesempatan kerja juga pertumbuhan ekonomi Kota Pangkalpinang. (BANG)