ASN DAN PHL BAPPEDA IKUTI SOSIALISASI TUMOR DAN KANKER
Pangkalpinang, Bappeda, 19/5/22. Yayasan Kanker Indonesia melakukan sosialisasi tentang tumor dan kanker kepada ASN dan non ASN Bappeda & Litbang Kota Pangkalpinang yang dilaksanakan di ruang rapat Bappeda & Litbang Kota Pangkalpinang. Konsultan dari yayasan tersebut, Sri Gusti Marta, Amdkep. Sri memaparkan bahwa tujuan sosialisasi ini adalah untuk memberikan informasi kepada masyarakat sedini mungkin, secara langsung tentang kanker, kanker yang berawal dari tumor, dijelaskan bahwa tumor terdiri dari tumor jinak dan ganas. Mengenali secara dini gejala kanker prostat, kanker rahim dan kanker payudara sangat penting dikarenakan ketiga kanker ini dikategorikan sebagai pembunuh terbesar bagi wanita dan pria. Sri menyarankan jika sudah ada gejala kearah tumor maka harus segera ditangani, ini dikarenakan jika terdeteksi tumor/kanker sedini mungkin masih bisa diobati, namun jika sudah ke arah tumor/kanker ganas stadium lanjut/ akhir, maka akan sulit untuk disembuhkan. Karena sel kanker bisa berpindah kebagian tubuh lain melalui pembuluh darah (Metastasis).
Sri juga menjelaskan cara menghindari kanker dan tumor dengan suntik imunisasi kekebalan tubuh yang dilakukan 3x selama 3 bulan, dengan kisaran harga untuk 1x suntikan Rp.1.500.000,-. Cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan mengkonsumsi tumbuhan alami yang mengandung zat anti kanker RIB (Ribosom Inacting Protein), seperti tanaman keladi tikus yang mengandung 50% anti kanker dan temu putih yang terbesar yaitu 95% kandungan anti kanker. Kedua tanaman itu bisa diolah dengan cara dikeringkan dan dijadikan bubuk untuk disedu air panas dan dikonsumsi selama 3-6 bulan berturut-turut. Selain itu juga Sri juga menjelaskan bahwa selain tumor dan kanker, ada penyakit lain yang harus diwaspadai semua wanita yaitu miom dan kista, ini dikarenakan hanya tumbuh di dinding rahim wanita saja. Sri juga menyarankan jika ada wanita yang sudah terdeteksi miom atau kista untuk segera mendapatkan penanganan yang tepat oleh dokter terpercaya. Karena efek yang dikhawatirkan dari penyakit ini adalah pembesaran perut, bahkan kista tersebut bisa pecah didalam perut yang bisa berakibat fatal yaitu mengakibatkan kematian. (Dicha)